Top

Inflasi Terendah di Banten, DPRD Kota Tangerang Ingatkan Antisipasi Fluktuasi Harga




DPRDKOTATANGERANG –Komisi III DPRD Kota Tangerang mengapresiasi angka inflasi Kota Tangerang yang berada di angka 2,34 persen. Angka ini merupakan terendah di Provinsi Banten. Hal ini terindikasi bahwa perekonomian Kota Tangerang menjelang akhir tahun 2025 berada dalam kondisi stabil.

Berdasarkan data yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, indeks inflasi Kota Tangerang menjadi yang terendah dibandingkan kabupaten atau kota lainnya di Provinsi Banten, yakni Kota Tangerang (2,34 persen), Kota Cilegon (2,47 persen), Kota Serang (2,56 persen), Kabupaten Pandeglang (2,90 persen), serta disusul Kabupaten Lebak sebagai daerah dengan inflasi tertinggi yang mencapai 2,93 persen.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Sumarti mengatakan, bahwa inflasi yang terkendali memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat, pelaku usaha, dan perencanaan ekonomi rumah tangga.

“Inflasi 2,34 persen menunjukkan stabilitas ekonomi yang baik dan memberi ruang bagi masyarakat serta pelaku usaha untuk tetap bergerak dengan optimis,” ujarnya.

Namun demikian, Sumarti menegaskan bahwa kondisi stabil ini tidak boleh membuat pemerintah daerah lengah, terutama menghadapi potensi fluktuasi harga komoditas bahan pokok. Ia menyampaikan bahwa penguatan koordinasi lintas sektor tetap dibutuhkan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif sepanjang 2026.

“Kita harus tetap waspada. Stabilitas ini hanya bisa terjaga jika pengawasan harga dan pasokan pangan dilakukan secara konsisten,” tambahnya.

Ia menilai bahwa berbagai upaya pengendalian inflasi tetap harus diteruskan, termasuk memastikan akses pangan murah yang terjangkau, menjaga distribusi bahan pokok di setiap kecamatan, memperkuat pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan meningkatkan kualitas pasar tradisional. Sumarti juga menyoroti pentingnya urban farming sebagai bagian dari strategi kemandirian pangan jangka panjang.

“Stabilitas inflasi harus menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Ini hanya dapat dicapai dengan kerja bersama seluruh elemen,” katanya.

DPRD Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan memastikan agenda penguatan ekonomi rakyat berjalan efektif menjelang tahun 2026. Dengan sinergi yang baik, Kota Tangerang diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan tetap menjadi kota yang tangguh secara ekonomi. (dsw)